JP, anak pertamaku...
Setelah kembali tinggal bersama kami. JP, menyetujui belajar sendiri dirumah bersamaku. Masa sulit sudah kami lewati, JP hampir 8 bulan dari bulan juli lalu tidak terlalu saya paksakan untuk mempelajari pelajaran-pelajaran selayaknya anak seusianya. Oh ya, JP sebelumnya sudah duduk di kelas 2 sebelum pindah kembali bersama kami.
Materi belajar sudah saya siapkan, tapi saya tidak memaksakan JP untuk mempelajarinya setiap hari. Pernah saya agak paksa, tapi berdampak JP semakin tidak mau menyentuh materi yang sudah aku siapkan untuknya. Sempat khawatir, tapi setelah #WebinarHS2013 bersama
Rumah Inspirasi, saya merasa yang saya lakukan selama hampir 8 bulan banyak mendapatkan angin surga. Jadi memang, tunggu anak yang minta belajar sehingga anak siap menerima materi apapun yang diminatinya. Hal ini benar terjadi, sebenarnya diawal januari, sekembalinya berlibur tahun baru di bogor bersama keluarga besar. JP merindukan belajar dan bermain bersama teman-teman seusianya, sempat mau belajar disekolah lagi seperti waktu JP kelas 1. Kebetulan dekat rumah kontrakan kami, ada dua sekolah mirip dengan sekolahnya yang lama. Tetapi, JP mengurungkan niatnya, waktu saya tanya kenapanya, JP hanya menjawab 'takut bangun kesiangan'. Tapi JP kangen bermain dengan teman-teman sepantarnya, saat itu aku ada ide apakah hal itu baik atau tidak tapi hal ini cukup memberikan dampak positif bagi JP.
Sejak saat itu, JP semakin mantap melakukan belajar sendiri dirumah, sudah semakin percaya padaku.... (oohhhh...) bahwa belajar bisa dimana saja, dengan siapa saja dan belajar apa saja. Apalagi setelah mamanya berguru bersama pak aar dan mba" lala dari
rumah inspirasi.